Gambar Pemandangan Monas di Malam Hari |
Sejarah pembangunan monas diawali diakuinya kedaulatan RI oleh bangsa belanda pada tahun 1949. Ibu kota Negara yang dulu sempat berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 dikembalikan lagi di kota Jakarta. Kemudian bapak Ir.Soekarno mempunyai gagasan untuk membangun monumen nasional tepat diseberang Istana Merdeka. Sebagai simbol peringatan dan pelestarian perjuangan bangsa dimasa revolusi kemerdekaan 1945, agar dapat dikenang oleh bangsa Indonesia dan generasi penerus bangsa.
Tanggal 17 agustus 1954 komite nasional mengadakan sayembara desain Taman Monumen Nasional. Diikuti oleh banyak peserta dari berbagai kalangan dimasa itu. Namun diantara peserta-peserta sayembara ada 1 karya peserta yang paling menonjol. Yaitu karya Frederich Silaban. Yang ahirnya ia dan R.M Sudarsono ditunjuk sebagai arsitek pada tanggal 17 agustus 1961. Untuk mengerjakan mega proyek diatas tanah seluas 80 hektar.
Taman Monumen Nasional dibangun dalam beberapa tahapan. Tahap pertama dimulai pada tahun 1961. Presiden soekarno mengesahkan dimulainya pembangunan dengan penanaman pasak beton pertama. Kemudian disusul sebanyak 284 pasak beton ditancapkan sebagai alas penyangga bangunan. Disusul tahap kedua pada tahun 1966 – 1968, yang pembangunannya sempat tertunda karena terjadi upaya kudeta oleh PKI (gerakan 30 september 1965). Kemudian tahap terahir dimulai tahun 1969-1976 yaitu tahapan finishing bagian-bagian bangunan yang hampir selesai . Monument ini dapat dikunjungi publik secara resmi di syahkan pada tanggal 12 juli 1975.
Lapangan monas beberapa kali mengalami beberapa pergantian nama yaitu lapangan gambir, kemudian diubah menjadi Lapangan Ikada, Kemudian Lapangan merdeka, Lapangan monas, sampai saat ini dikenal sebagai Taman Monas. Banyak pengunjung yang singgah di Monas sekedar menghabiskan waktu libur mingguan. Karena tempatnya yang luas dengan taman-taman yang indah. Disekeliling tugu terdapat dua kolam, taman hijau, dan lapangan terbuka yang cocok untuk olah raga ringan warga ibu kota.
Monas Sebagai simbol pemersatu bangsa Indonesia dari awal masa kemerdekaan masa sekarang hingga masa-masa mendatang. Tugas kita menjaganya agar anak cucu kita memahami arti semangat perjuangan yang tersimpan pada Taman Monumen Nasional.