Kampung Naga di Tasikmalaya mungkin bagi sebagian orang sudah terdengar akrab di telinga. Tapi bagi sebagian orang lagi pasti ada juga yang bertanya-tanya, apa sih Kampung Naga? Apa kampungnya dihuni seekor naga? Atau di sana kumpulan para pecinta naga? Nah, untuk menjawab rasa penasarana Anda tersebut. Berikut ulasan mengenai Kampung Naga Tasikmalaya yang terkenal sangat menjaga kearifan lokal dan budayanya.
Sejarah Kampung Naga Tasikmalaya
Kampung Naga bukanlah kampung yang dihuni oleh seekor naga, dan tidak ada pula hubungannya dengan hewan mitos naga. Nama “Kampung Naga” hanya sebutannya saja, kampung ini sama kok seperti kampung pada umumnya, tapi adat istiadat yang dimiliki kampung inilah membuatnya berbeda.
Kampung Naga merupakan salah satu peninggalan leluhur yang wajib dijaga. Berdasarkan beberapa sumber, Sejarah keberadaan Kampung Naga diawali pada masa Syekh Syarif Hidayatullah atau yang dikenal dengan Sunan Gunung Djati. Kampung ini dihuni oleh sekumpulan masyarakat yang sangat memegang erat adat istiadat atau pun budaya yang ditinggalkan para leluhurnya.
Keunikan Kampung Naga Tasikmalaya
Kampung Naga berdiri di atas lembah yang cukup subur, keasriannya masih sangat terjaga, suasananya sangat sejuk. Kampung seluas 1,5 hektar ini dihuni kurang lebih oleh 311 orang yang masih sangat kental dalam memegang teguh budaya serta adat istiadat peninggalan leluhur meskipun dalam kehidupan yang sudah modern seperti sekarang ini. Di Kampung Naga Tasikmalaya tersimpan banyak budaya Indonesia khususnya budaya Sunda, berikut ini adalah hal-hal yang menjadi Keunikan Kampung Naga Tasikmalaya
- Kampung Naga memiliki 112 bangunan rumah adat.
- Rumah yang berada di Kampung Naga memiliki bentuk dan karakteristik yang sama yakni beratapkan ijuk (serabut pada pohon aren/enau) dan dindingnya terbuat dari serat rotan atau dari bilik bambu.
- Setiap rumahnya berdiri sejajar dan saling berhadapan rapi
- Setiap bangunannya tidak boleh bercat, sebagai alternatifnya yaitu bisa menggunakan kapur putih.
- Setiap rumahnya harus menghadap Utara atau sebelah Selatan dengan posisi memanjang ke arah Barat-Timur.
- Setiap daun pintu di atasnya dihiasi sejenis anyaman sebagai petunjuk angin.
- Terdapat tiga bangunan yang digunakan para penghuni Kampung Naga, yakni Bale Patemon yang berarti gedung pertemuan, masigit yakni bangunan masjid, serta leuit yaitu tempat menyimpan hasil pertanian.
- Masyarakat yang berada di Kampung Naga memiliki tiga filosofi hidup yaitu amanat, wasiat dan akibat.
Selain itu, terdapat beberapa acara yang menjadi ciri khas Kampung Naga, diantaranya:
- Acara Pedaran yaitu upacara sakral yang biasa dilakukan sekali dalam sewindu. Acara ini berlangsung setiap bulan Mulud.
- Acara syukuran tengah bulan Sya’ban.
- Acara syukuran tengah tahun yang biasanya berlangsung pada bulan Jumadil Akhir.
- Acara lebaran ied yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Kampung Naga ini merupakan salah satu kampung budaya yang sering digunakan objek penelitian sosiologi atau pun antropologi.
Keindahan Kampung Naga Tasikmalaya
Udaranya yang segar ditemani dengan kicauan burung yang syahdu, aliran air yang menyegarkan, hingga semilir angin yang menyejukkan akan menjadi teman Anda paling setia saat berwisata di Kampung ini. Sensasi yang tak biasa ini akan Anda rasakan di Kampung Naga, rasa penat dan lelah karena rutinitas kerja seolah sirna seketika. Tak hanya sambutan dari lingkungan alamnya yang memukau, Anda juga disambut dengan masyarakat sekitar Kampung Naga yang tentunya sangat terkenal karena keramahan mereka pada setiap wisatawan.
Bukan hanya pengalaman yang Anda dapatkan, di Kampung Naga ini Anda juga mendapatkan wawasan serta pengetahuan baru, khususnya mengenai budaya lokal Tasikmalaya. Alamnya yang subur dan terjaga, serta keberadaan hutannya yang sangat dihormati terjalin keharmonisan yang utuh antara manusia dengan lingkungan sekitar.
Fasilitas di Kampung Naga Tasikmalaya
Berikut ini adalah fasilitas yang tersedia di Kampung Naga.
- Tersedia jasa guide yang bisa memandu dan menemani Anda ketika berwisata budaya di Kampung Naga
- Area parkir yang memadai
- Untuk mencapai Kampung Naga, Anda difasilitasi tangga yang berjumlah sekitar sekitar 360 anak tangga
- Toko-toko yang menyediakan beragam oleh-oleh atau cendramata
- Warung yang menyediakan makanan atau pun minuman
Lokasi Kampung Naga Tasikmalaya
Wisata Budaya Sunda ini bisa Anda temukan di Kampung Naga di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya, Jawa Barat. Lokasinya sekitar 90 kilometer dari kota Bandung dan 30 kilometer dari pusat kota Tasikmalaya.
Jalan Menuju Kampung Naga Tasikmalaya
Lokasi Kampung Naga Tasikmalaya tak jauh dari jalan raya penguhubung antara Garut dan Tasikmalaya. Untuk mencapai Kampung Naga, jalan yang dilewati pun cukup mudah, meskipun harus melewati turunan beberapa anak tangga.
Larangan-Larangan dan Mitos Kampung Naga Tasikmalaya
- Larangan berfoto di beberapa area tertentu.
- Adanya hutan larangan yang tidak boleh dimasuki. Tak hanya wisatawan bahkan penduduk sekitar Kampung Naga pun tidak diperbolehkan mengambil apa pun dari hutan tersebut
Tips Berkunjung ke Kampung Naga
- Bagi Anda yang ingin menginap dianjurkan untuk meminta izin terlebih dahulu dari tetua/ tokoh setempat.
- Niatkan perjalanan wisata budaya Anda sebagai tuntunan bukan sekedar tontonan
- Dianjurkan untuk tidak berkunjung pada hari Selasa, Rabu, dan Sabtu, karena pada hari-hari tersebut setiap masyarakat Kampung Naga dilarang untuk membicarakan perihal adat-istiadat atau pun asal muasal kampung tersebut, sehingga Anda tidak bisa menggali pengetahuan budaya yang ada di Kampung Naga.
- Dianjurkan membawa powerbank karena tidak tersedia aliran listrik di kawasan Kampung Naga.
Foto Kampung Naga Tasikmalaya
Itulah sedikit gambaran pesona keindahan dan daya tarik wisata budaya Kampung Naga perkampungan adat di Tasikmalaya. Melalui wisata budaya, Anda turut menjaga keunikan adat-istiadat yang ditinggalkan para leluhur. Untuk Anda yang ingin mengisi liburan dengan mengenal beragam budaya di Indonesia, salah satu kota di Tasikmalaya, Kampung Naga bisa menjadi pilihan Anda.